Selasa, 22 Januari 2013
Perbedaan Dan Kelebihan Menjaga Mutu Internal Dan Eksternal
Perbedaan Dan
Kelebihan Menjaga Mutu Internal Dan
Eksternal
A.Program Menjaga Mutu Internal
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini di dalam institusi pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus diserahkan tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu
1.Tujuan
Tujuan Program Menjaga Mutu secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini di dalam institusi pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus diserahkan tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu
1.Tujuan
Tujuan Program Menjaga Mutu secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Tujuan tersebut adalah:
a.Tujuan Umum
Tujuan umum Program Menjaga Mutu adalah untuk lebuih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
b.Tujuan Khusus
Tujuan khusus Program Menjaga Mutu dapat dibedakan atas lima macam yakni:
-Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarkan,
-Diketahuinya penyebab munculnya masalah kesehatan yang diselenggarakan,
-Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan,
-Terselenggarakan upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan,
-Tersusunnya saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Jika ditinjau dari peranan para pelaksananya, secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1.Para pelaksana program menjaga mutu adalah para ahli yang tidak terlibat dalam pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu.
2.Para pelaksana program menjga mutu adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (team based),jadi semacam gugus kendali mutu,sebagaimana yang banyak dibentuk didunia industry.
Dari dua bentuk organisasi yang dapat dibentuk ini, yang dinilai paling baik adalah bentuk yang kedua, karena sesungguhnya yang paling bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu seyogyanya bukan orang lain melainkan adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri.
a.Tujuan Umum
Tujuan umum Program Menjaga Mutu adalah untuk lebuih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
b.Tujuan Khusus
Tujuan khusus Program Menjaga Mutu dapat dibedakan atas lima macam yakni:
-Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarkan,
-Diketahuinya penyebab munculnya masalah kesehatan yang diselenggarakan,
-Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan,
-Terselenggarakan upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang ditemukan,
-Tersusunnya saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Jika ditinjau dari peranan para pelaksananya, secara umum dapat dibedakan atas dua macam:
1.Para pelaksana program menjaga mutu adalah para ahli yang tidak terlibat dalam pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu.
2.Para pelaksana program menjga mutu adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (team based),jadi semacam gugus kendali mutu,sebagaimana yang banyak dibentuk didunia industry.
Dari dua bentuk organisasi yang dapat dibentuk ini, yang dinilai paling baik adalah bentuk yang kedua, karena sesungguhnya yang paling bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu seyogyanya bukan orang lain melainkan adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri.
B.Program Menjaga Mutu Eksternal
Pada bentuk ini kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu berada diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini, biasanya untuk suatu wilayah kerja tertentu dan/atau untuk kepentingan tertentu, dibentuklah suatu organisasi, diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu, misalnya suatu badan penyelenggara program asuransi kesehatan, yang untuk kepentingan programnya, membentuksuatu unit program menjaga mutu, guna memantau, menilai serta mengajukan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh berbagai institusipelayanan kesehatan yang tergabung dalam program yang dikembangkannya.
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan kesehatan, yang biasanya sulit diterima.
1. Menetapkan Masalah Mutu
Masalah adalah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan demikian, masalah mutu layanan kesehatan adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan dari berbagai dimensi mutu layanan kesehatan termasuk kepuasan pasien, kepuasan petugas kesehatan, dan kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan standar layanan kesehatan sewaktu memberikan layanan kesehatan kepada pasien. Masalah mutu layanan kesehatan dapat dikenali dengan berbagai cara antara lain :
a. Melalui pengamatan langsung terhadap petugas kesehatan yang sedang melakukan layanan kesehatan.
b. Melalui wawancara terhadap pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
c. Dengan mendengar keluahan pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
d. Dengan menbaca serta memeriksa catatan dan laporan serta rekam medik.
Inventarisasi masalah mutu layanan kesehatan dasar akan dilakukan oleh kelompok. Jaminan mutu layanan kesehatan melalui curah pendapat atau teknik kelompok nominal. Setiap anggota kelompok diminta mengemukakan sebanyak mungkin masalah mutu layanan kesehatan. Setelah terkumpul, masalah utu tersebut harus diseleksi untuk membedakan mana yang benar-benar masalah mutu atau bukan. Seleksi dilakukan melalui klarifikasi dan komfirmasi terhadap masalah yang terkumpul.
Klarifikasi di sini ditujukan untuk menghilangkan atau memperjelas masalah yang belum atau tidak jelas dan untuk menghindari terjadinya masalah mutu layanan kesehatan yang tumpang tindih. Komfirmasi maksudnya adalah terdapatnya dukungan data untuk setiap masalah yang telah diklarifikasikan sebagai bukti bahwa masalah mutu layanan kesehatan memang ada. Setelah dilakukan klarifikasi dan konfirmasi, maka yang bukan masalah mutu akan disingkirkan, sementara masalah mutu yang tersisa akan ditentukan prioritasnya. Masalah mutu yang baik dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mencari pengalaman dalam memecahkan masalah mutu layanan kesehatan. Karakteristik masalah mutu semacam ini antara lain :
1.Mudah dikenali, karena biasanya dapat dipecahkan dengan mudah dan cepat.
2.Masalah mutu layanan kesehatan, yang menurut petugas layanan penting;.
3.Masalah mutu layanan kesehatan yang mempunyai hubungan emosional dengan petugas layanan.
Pada bentuk ini kedudukan organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan program menjaga mutu berada diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini, biasanya untuk suatu wilayah kerja tertentu dan/atau untuk kepentingan tertentu, dibentuklah suatu organisasi, diluar institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang diserahkan tanggung jawab menyelenggarakan program menjaga mutu, misalnya suatu badan penyelenggara program asuransi kesehatan, yang untuk kepentingan programnya, membentuksuatu unit program menjaga mutu, guna memantau, menilai serta mengajukan saran-saran perbaikan mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh berbagai institusipelayanan kesehatan yang tergabung dalam program yang dikembangkannya.
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi pelayanan kesehatan, yang biasanya sulit diterima.
1. Menetapkan Masalah Mutu
Masalah adalah sesuatu hal yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan demikian, masalah mutu layanan kesehatan adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan dari berbagai dimensi mutu layanan kesehatan termasuk kepuasan pasien, kepuasan petugas kesehatan, dan kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan standar layanan kesehatan sewaktu memberikan layanan kesehatan kepada pasien. Masalah mutu layanan kesehatan dapat dikenali dengan berbagai cara antara lain :
a. Melalui pengamatan langsung terhadap petugas kesehatan yang sedang melakukan layanan kesehatan.
b. Melalui wawancara terhadap pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
c. Dengan mendengar keluahan pasien dan keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
d. Dengan menbaca serta memeriksa catatan dan laporan serta rekam medik.
Inventarisasi masalah mutu layanan kesehatan dasar akan dilakukan oleh kelompok. Jaminan mutu layanan kesehatan melalui curah pendapat atau teknik kelompok nominal. Setiap anggota kelompok diminta mengemukakan sebanyak mungkin masalah mutu layanan kesehatan. Setelah terkumpul, masalah utu tersebut harus diseleksi untuk membedakan mana yang benar-benar masalah mutu atau bukan. Seleksi dilakukan melalui klarifikasi dan komfirmasi terhadap masalah yang terkumpul.
Klarifikasi di sini ditujukan untuk menghilangkan atau memperjelas masalah yang belum atau tidak jelas dan untuk menghindari terjadinya masalah mutu layanan kesehatan yang tumpang tindih. Komfirmasi maksudnya adalah terdapatnya dukungan data untuk setiap masalah yang telah diklarifikasikan sebagai bukti bahwa masalah mutu layanan kesehatan memang ada. Setelah dilakukan klarifikasi dan konfirmasi, maka yang bukan masalah mutu akan disingkirkan, sementara masalah mutu yang tersisa akan ditentukan prioritasnya. Masalah mutu yang baik dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mencari pengalaman dalam memecahkan masalah mutu layanan kesehatan. Karakteristik masalah mutu semacam ini antara lain :
1.Mudah dikenali, karena biasanya dapat dipecahkan dengan mudah dan cepat.
2.Masalah mutu layanan kesehatan, yang menurut petugas layanan penting;.
3.Masalah mutu layanan kesehatan yang mempunyai hubungan emosional dengan petugas layanan.
Rabu, 24 Oktober 2012
TEORI SWOT
TEORI
ANALISIS “SWOT”
S = STRENGTHS (KEKUATAN)
W = WEAKNESSES (KELEMAHAN)
O =
OPPORTUNUTIES (PELUANG)
Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang
dicetuskan oleh Albert Humprey pada
dasawarsa 1960-1970an.
Analisis SWOT adalah
instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan
kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana
untuk memperkirakan
cara terbaik
untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa
yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. (Daniel Start dan Ingie Hovland).
Dalam teori SWOT, analisa lingkungan dibagi
menjadi 2 :
ü Lingkungan Internal:
o
Strength / Kekuatan
o
Weakness / Kelemahan
ü Lingkungan Eksternal (di
luar dalam perusahaan) :
o
Opportunity / Peluang
o
Threat / Tantangan
1 . STRENGTH (Kekuatan)
Strength dalam hal ini diartikan sebagai
kekuatan atau hal positif yang menonjol dari perusahaan / produk yang dapat
dijadikan sebagai competitive advantage
(keunggulan bersaing). Misalnya :
Ø Brand nama yang terkenal
Ø Hak paten
Ø Market share yang relatif besar / dominan
Ø Reputasi yang baik
Ø Skill / kemampuan / spesialisasi perusahaan
Ø Jaringan distribusi yang luas
Ø Dan lain – lain.
2 .
WEAKNESS (Kelemahan)
Kebalikan dari Strength, Weakness merupakan kekurangan atau hal –
hal yang tidak / belum dimiliki perusahaan untuk bersaing di pasar. Misal :
Ø Brand nama tidak terkenal
Ø
Reputasi yang kurang baik di mata konsumen
Ø
Biaya produksi relatif mahal dibanding pesaing
Ø
Harga yang kurang kompetitif
3 .
OPPORTUNITY (Peluang)
Opportunity dianggap sebagai bagian dari
lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menjadi potensi untuk meningkatkan
profit, market share atau pertumbuhan. Beberapa contoh opportunity antara lain
:
Ø
Kondisi perekonomian yang membaik sehingga
meningkatkan daya beli masyarakat
Ø
Adanya permintaan atau kebutuhan tertentu yang
selama ini belum dilayani oleh produk / perusahaan lain
Ø
Teknologi baru yang memungkinkan produksi /
distribusi menjadi lebih efisien atau dapat meningkatkan kualitas produk / jasa
Ø
Peraturan pemerintah yang mendukung bisnis
Ø
Dibukanya larangan perdagangan di negara
tertentu
Ø Dbukanya jalur distribusi baru, dan lain –
lain.
4.
THREAT (Tantangan)
Threat adalah kebalikan dari Opportunity ,
yang merupakan halangan atau ancaman bagi perusahan dalam memperluas pasar atau
mendapatkan profit. Misalnya :
Ø Pesaing yang semakin gencar
Ø Munculnya produk substitusi / pengganti
Ø Konsumen mengurangi daya konsumsinya.
Ø Peraturan pemerintah
Ø Trend atau perubahan sosial yang kurang
menguntungkan bagi perusahaan.
Oke, sekarang aku akan memberikan contoh SWOT
tentang diri aku ya , oke . . . !!!
1.
S (Kekuatan) :
·
Rajin bekerja
·
Semangat
·
Cekatan
·
fleksibel
·
Gak Pelit
·
Berani
·
Dapat dipercaya
·
Peka dan Care
·
Peduli dengan lingkungan sosial
·
Selalu ingin tahu
2.
W (Kelemahan) :
·
Cepat bosan
·
Suka menunda-nunda pekerjaan
·
Bukan orang yang konsisten
·
Kurang percaya diri
·
Mudah menyerah dan mudah juga bakit lagi
·
penakut ( dalam hal mistis ) :P
·
Mudah capek
3. O (Peluang) :
·
Jaringan cukup luas
·
Masyarakat sudah mengetahui betapa pentingnya kesehatan
·
Dukungan penuh dari Orang Tua dan keluarga
4.
T (Ancaman) :
·
Orang tua kurang setuju jika saya bekerja diluar jawa
timur
·
Persaingan dalam dunia kerja
·
Tidak semua orang mau share ilmunya
Terimakasih, selamat
mencoba . . . hehehehe ^_^
Sabtu, 13 Oktober 2012
percobaan
posting awal
semoga blog ini dapat bermanfaat...
Read More..
semoga blog ini dapat bermanfaat...
Label:
Daftar AK-BID,
Diskusi,
Kesehatan,
Komunitas,
Profil
Langganan:
Postingan (Atom)